Etika Bisnis - BAB I dan BAB II (kelompok)
Etika Bisnis
Kelompok 8 :
Ø AYU LESTARI 11212286
Ø DEBBY KURNIAWAN 11212754
Ø HARI CAHYO 13212309
Ø ROY MARTHA 16212706
Kelas : 4EA23
Kelompok : 4
Bab 1
-
Hakekat
Mata KuliahEtikaBisnis
Etikaberasaldari kata Etos (BahasaYunani) yang
berarti moral ataumoralis.EtikamerupakancabangdariFilsafat yang
membahastentangnilaidannorma moral yang
mengaturperilakumanusiasebagaikelompokdaninstitusidalammasyarakat.
Pola hidup dan perilaku umat manusia
pada era modern ini yang tidak seutuhnya memahami kodrat atau hakikat diri
sebagai manusia telah mengakibatkan nilai, norma, dan etika menjadi terabaikan,
termasuk dalam dunia bisnis dan pengelolaan organisasi. Untuk itu, Etika Bisnis
dan Profesi: Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya berusaha menjawab tantangan
dan permasalahan tersebut secara sistematis mengenai hakikat keberadaan
(eksistensi) manusia dan alam semesta, teori-teori etika yang berkembang, serta
kaitannya dengan praktik pengelolaan bisnis yang baik (good corporate
governance).
-
DefinisiEtika
Dan Bisnis
Etika
adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai
mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987)
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987)
Dalam ilmu ekonomi,
bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggrisbusiness, dari kata dasar busy
yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.
Etika bisnis
merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis,
yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan
sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
-
Etiket
moral, Hukumdan Agama
1.
Etikadan Moral
Etika lebih berkaitan dengan kepatuhan, sementara
moral lebih berkaitan dengan tindak kejahatan
2.
PerbedaanEtikadanHukum
-
hukumpadadasarnyatidak hanya mencakup ketentuan yang
dirumuskan secara tertulis, tapi juga nilai-nilai konvensi yang telah menjadi
norma di masyarakat.
-
etikamencakuplebihbanyak ketentuan-ketentuan yang
tidak tertulis
-
padaumumnyamasyarakatberpendapat bahwa perilaku yang
patuh hukum adalah merupakan perilaku yang etis.
-
normahukumcepatketinggalanjaman,
sehinggadapatmenyebabkancelahhukum.
3.
Etikadan Agama
Etikamendukungkeberadaan
agama,
dimanaetikasanggupmembantumanusiadalammenggunakanakalpikiranuntukmemecahkanmasalah,
perbedaanantaraetikadanajaran agama
yaknietikamendasarkandiripadaargumentasirasional, sedangkan agama
menuntutseseoranguntukmendasarkandiripadawahyuTuhandanajaran agama.
-
KlasifikasiEtika
Klasifikasi dari etika yaitu sebagai berikut :
o
Etika
Diskriptif adalah etika dimana objek penilaian yaitu sikap dan perilaku manusia
dalam mengatur tujuan hidupnya.
o
Etika
Normatif yaitu sikap dan perilaku manusia atau masyarakat sesuai noma moralitas
yang ideal.
o
Etika
Tikologi adalah etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh pelaku
kegiatan atau aktivitas yang dinilai baik, jika berjalan baik.
o
Etika
Relativisme yaitu etika yang dipergunakan mengandung, perbedaan kepentingan
kelompok parsial dan kelompok individu.
-
KonsepsiEtika
TerminologietikaberasaldaribahasaYunani
“ethos”.Artinya: “custom” ataukebiasaan yang
berkaitandengantindakanatautingkahlakumanusia.
Etikaberbedadenganetiket.Jikaetikaberkaitandengan moral,
etikethanyabersentuhandenganurusansopansantun.Belajaretiketberartibelajarbagaimanabertindakdalamcara-cara
yang sopan; sebaliknyabelajaretikaberartibelajarbagaimanabertindakbaik.( Fr.
YohanesAgusSetyono CM)
Etiketantara
lain menyangkutcaraberbicara, berpakaian, makan, menonton, berjalan, melayat,
menelpondanmenerimatelepon, bertamu, danberkenalan. Konsep-konsepdasaretikaantara
lain adalahilmu yang mempelajaritentangtingkahlakumanusiasertaazas-azasakhlak
(moral)
sertakesusilaanhatiseseoranguntukberbuatbaikdanjugauntukmenentukankebenaranataukesalahandantingkahLakuseseorangterhadap
orang lain.
Bab 2
-
Prinsip-prinsipEtikaBisnis
Etika bisnis
memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang
mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar
kerja atau operasi perusahaan.
1.
Prinsip otonomi adalah
sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan
kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Atau mengandung
arti bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang
dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan
yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi
perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan
komunitasnya.
2.
Prinsip Kejujuran adalah prinsip
kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau kontrak, mutu barang
atau jasa yang ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini
paling problematik karena masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.
3.
Prinsip Tidak Berniat Jahat
merupakan prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan
prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.
4.
Prinsip Keadilan adalah perusahaan
harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Contohnya,
upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada
konsumen, dan lain-lain,menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama
sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif,
serta dapat dipertanggung jawabkan.
5.
Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri
merupakan prinsip yang mengarahkan agar kita memperlakukan seseorang
sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak akan memperlakukan orang lain
sebagaimana kita tidak ingin diperlakukan.
Selain itu
juga ada beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh Adiwarman Karim,
Presiden Direktur Karim Business Consulting, seharusnya jangan dilanggar, yaitu
:
1.
Kejujuran Banyak
orang beranggapan bisnis merupakan kegiatan tipu-menipu demi mendapat
keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kunci
keberhasilan berbisnis. Bahkan, termasuk unsur penting untuk bertahan di tengah
persaingan bisnis.
2.
Keadilan –
Perlakukan setiap orang sesuai haknya. Misalnya, berikan upah kepada karyawan
sesuai standar serta jangan pelit memberi bonus saat perusahaan mendapatkan
keuntungan lebih. Terapkan juga keadilan saat menentukan harga, misalnya dengan
tidak mengambil untung yang merugikan konsumen.
3.
Rendah Hati – Jangan
lakukan bisnis dengan kesombongan. Misalnya, dalam mempromosikan produk dengan
cara berlebihan, apalagi sampai menjatuhkan produk bersaing, entah melalui
gambar maupun tulisan. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk
melakukan penilaian atas kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit
masyarakat yang percaya bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu
sempurna, pada kenyataannya justru sering kali terbukti buruk.
4.
Simpatik – Kelola
emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. Bukan hanya di depan klien atau
konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang-orang yang mendukung bisnis anda,
seperti karyawan, sekretaris dan lain-lain.
5.
Kecerdasan –
Diperlukan kecerdasan atau kepandaian untuk menjalankan strategi bisnis sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan keuntungan yang
memadai. Dengan kecerdasan pula seorang pebisnis mampu mewaspadai dan
menghindari berbagai macam bentuk kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan
oleh lawan-lawan bisnisnya.
6.
Lakukan dengan cara yang baik, lebih
baik atau dipandang baik Sebagai pebisnis, anda jangan mematok diri pada
aturan-aturan yang berlaku. Perhatikan juga norma, budaya atau agama di tempat
anda membuka bisnis. Suatu cara yang dianggap baik di suatu Negara atau daerah,
belum tentu cocok dan sesuai untuk di terapkan di Negara atau daerah lain. Hal
ini penting kalau ingin usaha berjalan tanpa ada gangguan.
-
Hak
Dan Kewajiban
Hakmerupakanpengakuan yang dibuatoleh orang tau
sekelompok orang terhadap orang atausekelompok
orang lain. Setiapkewajibanseseorangberkaitandenganhak orang lain.
Kewajibansempurnaartinyakewajibandidasarkanataskeadialn, selaluterkaitdenganhak
orang lain. Sedanhakankewajibantidaksempurna, tidakterkaitdenganhak orang lain
tetapibisadidasarkanataskemurahanhatiatauniatberbuatbaik.
-
TeoriEtikaLingkungan
1.
Antroposentrisme
Antroposentrisme
adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem
alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam
tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam,
baik secara langsung atau tidak langung. Nilai tertinggi adalah manusia dan
kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian.
Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan
perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia. Oleh karenanya alam
pun hanya dilihat sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan
kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak
mempunyai nilai pada dirinya sendiri.
2.
Ekosentrisme
Merupakan
kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini
sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu pada
penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi
keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan
etika untukmencakup komunitas yang lebih luas.
3.
Biosentrisme
Pada
biosentrisme, konsep etika dibatasi pada komunitas yang hidup (biosentrism),
seperti tumbuhan dan hewan. Sedang pada ekosentrisme, pemakaian etika diperluas
untuk mencakup komunitas ekosistem seluruhnya (ekosentrism). Etika lingkungan
Biosentrisme adalah etika lingkungan yang lebih menekankan kehidupan sebagai
standar moral Sehingga bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus
dihargai secara moral tetapi juga tumbuhan. Menurut Paul Taylor, karenanya
tumbuhan dan binatang secara moral dapat dirugikan dan atau diuntungkan dalam
proses perjuangan untuk hidup mereka sendiri, seperti bertumbuh dan
bereproduksi.
4.
Zoosentrisme
Etika
lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak
binatang, karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh
bidang etika ini adalah Charles Brich. Menurut etika ini, binatang mempunyai
hak untuk menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus
dicegah dari penderitaan. Sehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang
dan penderitaan binatang dijadikan salah satu standar moral. Menurut The
Society for the Prevention of Cruelty to Animals, perasaan senang dan
menderita mewajibkan manusia secara moral memperlakukan binatang dengan penuh
belas kasih.
-
PrinsipEtika
Di LingkunganHidup
Etika
memuat sesuatu yang hakiki bagi segenap program moral: pengembangan diri memang
tanggungjawab kita. Dari titik tolak persoalan ini kita sekarang dapat
menanggulangi pertanyaan tentang manakah prinsip – prinsip dasar moral yang
kita cari. Utilitarisme tidak kita kritik karena apa yang dikatakannya,
melainkan karena apa yang didiamkannya. Kesadaran inti utilitarisme ialah bahwa
kita hendaknya jangan merugikan siapa saja, jadi bahwa sikap yang dituntut dari
kita sebagai dasar dalam hubungan dengan siapa saja. Dengan demikian prinsip
moral dasar pertama disebut prinsip sikap baik. Prinsip itu mendahului dan
mendasari semua sikap moral. Prinsip ini mempunyai arti yang amat besar bagi
kehidupan manusia. Hanya karena prinsip itu memang kita resapi dan rupanya
mempunyai dasar dalam struktur psikis manusia. Jadi prinsip sikap baik buka
hanya sebuah prinsip yang kita fahami secara rasional melainkan juga
mengungkapkan suatu kecondongan yang memang sudah ada dalam watak manusia.
Prinsip kebaikan hanya menegaskan agar kita bersikap baik kepada siapa saja.
Tetapi kemampuan manusia untuk bersikap baik secara hakiki terbatas. Keadilan
menuntut agar kita jangan mau mencapai tujuan – tujuan, termasuk yang baik
dengan melanggar hak orang lain. Prinsip hormat terhadap diri sendiri mengatakan
bahwa manusia wajib untuk memperlakukan diri sendiri sebagai sesuatuyang
bernilai pada dirinya sendiri. Prinsip ini berdasarkan faham bahwa manusia
adalah pusat pengertiandan berkehendak yang memiliki kebebasan dan suara hati,
mahkluk berakal budi.
4.
DaftarPustaka
ETIKA BISNIS DAN
PROFESI : Tantangan Membangun Manusia
Etika Dasar, Franz
Magnis Suseno
Hartman Desjardins,
Etika Bisnis : Pengambilan Keputusan untuk Integritas Pribadi & Tanggung
jawab Sosial
K. Bertens. 2007. Etika, PT. Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta
Arijanto,
Agus.,EtikaBisnisbagiPelakuBisnis,
Edisiketiga, PT. RajaGrafindoPersada, Jakarta, 2011.
Komentar
Posting Komentar